Kesehatan

Archi menjunjung tinggi aspek Kesehatan sebagai salah satu program kontribusi sosialnya kepada masyarakat, terutamanya untuk masyarakat sekitar. Implementasi kebijakan terkait kesehatan dan keamanan dengan standar yang tinggi oleh Archi telah mendapatkan pengakuan dengan diraihnya penghargaan “Utama” dari Dirjen Mineral & Batu bara dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta telah mendapatkan sertifikasi ISO 18001 / ISO 45001.

Beberapa program tersebut termasuk:

Program 1000 hari kehidupan Pertama

Pertumbuhan terhambat (stunting growth) pada balita adalah salah satu masalah kesehatan yang ingin diberantas oleh Pemerintah Indonesia. Untuk itu, Archi ikut ambil bagian dalam program “1000 Hari Kehidupan Pertama”. Program ini bertujuan untuk menjamin kelengkapan nutrisi, imunisasi, dan vaksinasi yang diterima oleh bayi pada 1000 hari pertama. Dalam menjalankan program ini, Archi Indonesia bekerjasama dengan Positive Deviance Resource Centre (PRDC), sebuah lembaga di bawah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI). Pemantauan program ini dibantu oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Untuk melengkapi program ini, Archi bekerjasama dengan Departemen Kesehatan, mengembangkan program Suplemen Makanan Tambahan untuk anak-anak dan balita. Hal ini untuk menjamin penciptaan generasi “Emas” yang sehat. Sekitar 24 desa di sekitar tambang antusias untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari program ini.

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Keberadaan Unit Gawat Darurat (UGD) adalah hal yang penting dalam pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, Archi membantu pembangunan dari Layanan Ruang Gawat Darurat di Posyandu Likupang Timur. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan tanggapan yang cepat terhadap masyarakat sekitar yang terkena musibah. Tanpa adanya ini, masyarakat harus menempuh perjalanan yang cukup lama untuk mengakses layanan serupa.

Tim Tanggap Bencana

Keberadaan Indonesia dalam Ring of Fire menjadikan bencana alam merupakan hal yang cukup sering terjadi. Archi Indonesia melalui “Tim Tanggap Darurat Toka (TERT)” telah menjadi andalan masyarakat setempat dalam menghadapi bencana alam. Baru-baru ini, Archi turut ikut serta dalam penanganan pasca gempa di Lombok dan Palu. Tim Tanggap Darurat dikirimkan ke 2 lokasi tersebut dalam rangka fase pemulihan setelah bencana gempa bumi besar yang melanda tempat tersebut.

TERT hadir sebagai bagian dari Rencana Tanggap Darurat perusahaan. Lebih dari seratus anggota terdiri dari karyawan yang berasal dari sebagian besar wilayah operasi termasuk kontraktor. Sesi pelatihan reguler meliputi skenario tanggap darurat yang disusun untuk menguji inisiatif tim, keterampilan, waktu tanggap dan kemampuan penyelamatan jiwa secara kompeten saat berada di bawah tekanan dan pengawasan ketat. Tim diminta untuk mempertahankan keterampilan dalam berbagai disiplin ilmu berikut:

  • Pertolongan pertama
  • Pemadam kebakaran
  • Penyelamatan di ketinggian dan kedalaman (tali pengangkut, abseiling)
  • Penyelamatan alat berat
  • Tanggap darurat terhadap bahan kimia berbahaya
  • Alat bantu pernapasan sirkuit terbuka
  • Penyelamatan air atau penyelaman

Sebagai bagian dari komitmen Archikepada masyarakat dan pemerintah, Archi telah bekerja sama dengan layanan tanggap darurat lokal dan ESDM. TERT selalu turun tangan dalam berbagai situasi tanggap darurat ESDM dan di tingkat nasional. Tiga situasi tanggap darurat terakhir yang diikuti TERT adalah gempa Lombok, gempa dan tsunami Palu, serta tsunami di Selat Sunda tahun 2018. Untuk mempertahankan keterampilan yang berkesinambungan, Archi selalu mendukung TERT untuk berpartisipasi dalam Indonesia Fire & Rescue Challenge setiap tahunnya.