Hubungan Investor

Ikhtisar Utama Investasi

  1. Pemain Murni (Pure-play) Penghasil Emas Terbesar Kedua di Asia Tenggara, Dengan Risiko Potensi Ekspansi Jangka Pendek yang Rendah Secara Signifikan

PT Archi Indonesia Tbk (Archi) merupakan pemain murni (pure-play) penghasil emas terbesar kedua di Asia Tenggara, berdasarkan volume produksi emas pada tahun 2019. Pemain Murni bearti sebagian besar dari kontribusi pendapatan Perseroan berasal dari produk emas (kontribusi 2020: 98%). Maka dari itu, Archi dapat dikategorikan sebagai salah satu proxy saham pemain murni penghasil emas di pasar modal Indonesia.

Archi mengoperasikan Tambang Emas Toka Tindung melalui anak usaha yang dimiliki sepenuhnya, PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN), dimana keduanya sebagai pemegang Kontrak Karya (KK). Area konsesinya sendiri mencakup 40.000 hektar, dengan 5,5 juta ons sumber daya mineral dan 3,9 juta ons cadangan bijih telah diidentifikasi per 31 Des 2020. Tambang Emas Toka Tindung telah berhasil menghasilkan 200+ kilo ons produksi emas per tahun dari operasinya dengan rekam jejak 10 tahun beroperasi tanpa adanya gangguan.

Tambang Emas Toka Tindung juga memiliki risiko potensi ekspansi jangka pendek yang rendah secara signifikan, dengan tingkat kebutuhan belanja modal yang rendah (rata-rata kebutuhan belanja modal tahunan hanya sekitar US$70 juta), banyaknya data pengeboran yang telah diidentifikasi, ekspansi kapasitas pengolahan, dan telah dilengkapi dengan armada penambangan yang lebih besar untuk mendukung operasinya.

  1. Rekam Jejak Eksplorasi yang Kuat dan Telah Terbukti  Untuk Mendukung Pengembangan Potensi Eksplorasi yang Signifikan

Sejak kegiatan eksplorasi pertama dilakukan pada tahun 2009-2010, Archi telah berhasil mengidentifikasi penambahan cadangan bijih setiap tahunnya. Jumlah tambahan Cadangan Bijih antara tahun 2011-2019 mencapai 3.5 juta ons, dengan total produksi emas sebanyak 1,9 juta ons. Pada tahun 2020, Archi juga sukses menemukan tambahan 1,6 juta ons cadangan bijih, sehingga menjadikan cadangan bijih menjadi 3,9 juta ons per 31 Desember 2020. Maka dari itu, Archi memiliki replenishment ratio tertinggi di industri. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan sampai dengan saat ini hanya mencakup kurang dari 10% dari total area konsesi, yakni di Eastern Corridor.

Operasi penambangan di Tambang Emas Toka Tindung telah dilakukan sejak tahun 2009, dengan produksi komersial pertama kali dilakukan pada bulan April 2011, serta kegiatan produksi penuh tahunan pada tahun 2012. Kami telah secara sukses melakukan kegiatan eksplorasi sejak tahun 2010. Dari tahun 2010 hingga 2020, program eksplorasi kami telah berhasil menemukan Cadangan Bijih sebanyak 5,1 juta ons dengan total biaya modal sekitar US$125 juta, yang menggambarkan biaya penemuan cadangan emas sekitar US$24 per ons.

Di dalam area konsesi, Archi telah mengidentifikasi potensi penemuan Cadangan Bijih sekitar 5,3 juta – 13,0 juta ons (FS dilakukan oleh SRK, perusahaan konsultan teknis independen), yang terdiri dari Near-Mine targets, Wester Corridor targets, dan Greenfield targets. Dengan ekspansi kapasitas Pabrik Pengolahan mencapat 8,0 Mtpa pada akhir tahun 2026, Archi dapat memproduksi hingga 450 kilo ons emas per tahun, dan menjadikan Archi sebagai pemain murni (pure-play) penghasil emas terbesar di Indonesia. Laporan penuh dari Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih Archi yang dilakukan oleh SRK dapat diunduh di sini.

  1. Secara Struktural Memiliki Biaya Rendah dengan Rekam Jejak Operasi yang Efisien dan tidak Rumit

Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu penghasil emas dengan biaya paling kompetitif secara global berdasarkan CRU, dimana kami diposisikan pada kuartil terbawah dari kurva indeks AISC global pada tahun 2019. Pada tahun 2018, 2019 dan 2020, kami memproduksi, secara berturut-turut, 269,9 kilo ons, 261,3 kilo ons, dan 206,8 kilo ons, dengan AISC, secara berturut-turut, sebesar US$612,7/ons, US$683,7/ons dan US$822,6/ons.

Archi telah mendemonstrasikan rekam jejak historis yang kuat terkait inisiatif penurunan biaya untuk operasinya, termasuk:

  • meningkatkan armada pertambangan untuk digunakan oleh kontraktor penambangan kami;
  • menunjuk kontraktor penambangan baru dengan persyaratan yang lebih baik;
  • meningkatkan kapasitas Pabrik Pengolahan;
  • memilih sumber tenaga yang lebih murah;
  • menggunakan pit yang tidak terpakai untuk menangkap dan menyimpan air hujan; dan
  • menggunakan pit yang tidak terpakai untuk membuang waste.
  1. Menghasilkan Arus Kas Bersih yang Kuat dan Berkelanjutan Meskipun pada Harga Emas yang Rendah

Selama operasi kami dari tahun 2011 hingga 2020, Archi telah secara konsisten mencatatkan marjin yang kuat serta arus kas yang tinggi, dengan jumlah pinjaman yang terbatas untuk membiayai modal kerja serta belanja modalnya. Selain itu, kami juga telah secara konsisten membayarkan dividen untuk memaksimalkan pengembalian (return) dari pemegang saham kami.

  1. Dukungan yang Kuat dari Konglomerasi Indonesia yang Terpercaya Serta Memiliki Rekam Jejak dalam Membangun Operasi Berkelas Dunia.

Archi dimiliki sebagian besar oleh PT Rajawali Corpora (“RC”), suatu perusahaan holding investasi terdepan di Indonesia dengan berbagai jenis portofolio bisnis di berbagai industri serta memiliki rekam jejak membangun operasi berkelas dunia.

Selain itu, RC juga telah mengembalikan modal yang signifikan untuk eksplorasi dan menempatkan tim manajemen dengan pengalaman teknis yang intensif serta manajemen umum dan keahlian keuangan, dimana Perseroan mendapatkan manfaat dari hal tersebut.

  1. Manajemen Senior yang Sangat Berpengalaman

Archi dipimpin oleh manajemen senior kunci yang sangat berpengalaman di industri pertambangan, baik di tingkat Dewan Komisaris maupun di tingkat Direksi. Biografi lengkap Manajemen kami dapat diakses di sini untuk Dewan Komisaris dan disini untuk Direksi.

  1. Kebijakan untuk Komitmen ESG yang Kuat

Penambangan yang bertanggung jawab merupakan prioritas utama Archi. Dari sisi Lingkungan, Archi telah membuat kebijakan EMS dan kebijakan biodiversitas, serta perencanaan terkait emisi gas rumah kaca, penggunaan air, penggunaan lahan, fasilitas pembuangan sisa tambang serta reklamasi dan penutupan lahan tambang. Pada aspek Sosial, Archi selalu berusaha untuk meningkatkan kesempatan ekonomi untuk masyarakat sekitar agar dapat menghasilkan manfaat berkelanjutan. Sedangkan pada aspek Tata Kelola, Archi telah secara konsisten mendemonstrasikan praktek tata kelola perusahaan yang baik di seluruh operasi bisnisnya.

Pada awal tahun 2021, Archi telah menunjuk PT Lorax Indonesia, untuk melakukan asesmen independen terkait kinerja Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG) di Tambang Emas Toka Tindung. Asesmen ini diadopsi melalui kerangka Precious Metal Scorecard yang dikembangkan oleh Credit Suisse, dengan beberapa modifikasi yang diperlukan untuk implementasinya. Penilaian ESG yang dilakukan didasarkan kepada asesmen umum terhadap kepatuhan Perseroan dengan praktek internasional terbaik serta komparasi metriks dan kinerja ESG secara langsung terhadap perusahaan terbuka penambangan logam lainnya di tingkat Indonesia dan Internasional yang berusaha di Indonesia. Hasil asesmen tersebut cukup memuaskan, dengan penilaian “Outperform” untuk aspek Sosial, serta penilaian “Exceed” untuk aspek Lingkungan dan Tata kelola. Laporan penuh asesmen ESG atas Perseroan yang dilakukan PT Lorax Indonesia dapat diunduh di sini..