Disamping memiliki potensi maritim dengan sebagian besar wilayahnya dikelilingi laut, Sulawesi Utara juga memiliki sumber daya manusia untuk dididik menjadi prajurit laut handal.

Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, saat menyaksikan penandatanganan hibah lahan dan peletakan batu pertama pembangunan Satuan Pendidikan (Satdik) AL, di desa Rinondoran, Kecamatan Likupang Timur, Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (15/9) lalu.

“Saya berharap, dengan dibangunnya Satdik 4 ini, akan lebih banyak merekrut putra putri asal daerah Sulawesi Utara menjadi Jalasena Samudera,”ujar KSAL.

Penandatangan hibah lahan dengan luas sekitar 16,9 hektar, dilakukan antara Direktur Utama PT Meares Soputan Mining (“PT MSM”), David Sompie, dengan Komandan Lantamal VIII Manado, Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka, di area pembangunan Satdik.

Sompie menjelaskan bahwa proses hibah lahan untuk pembangunan Satdik TNI AL ini sudah dimulai sejak enam bulan lalu, termasuk memberikan izin kepada pihak TNI AL untuk memulai tahapan pembangunan setelah berkoordinasi dengan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, yang turut mendukung kehadiran Satdik ini.

“PT MSM senantiasa berkomitmen untuk ikut serta dalam berbagai program pemerintah, termasuk pembangunan sumber daya manusia Sulawesi Utara. Hal ini pun sangat membantu Perusahaan terkait tenaga kerja. Karena itu, PT MSM melihat kehadiran Satdik ini bisa menjadi bagian dari solusi dalam hal menampung semua pencari kerja asal lingkar tambang,” ujar Sompie.

Mengingat bahwa 8 dari 13 desa dan kelurahan lingkar tambang berada di pesisir pantai dan memiliki budaya maritime, karena itu, Sompie berharap agar kesempatan dan peluang ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga yang memenuhi syarat menjadi prajurit TNI AL.

Sompie juga menambahkan, hibah lahan kepada TNI AL adalah persembahan dari PT Archi Indonesia Tbk, induk perusahaan PT MSM, untuk Indonesia. Momen ini sekaligus bertepatan dengan HUT ke-12 dari PT Archi Indonesia Tbk.